Ridwan Kamil Gubernur Wakanda: Wilayah Kerajaan Sunda, Apa Maksudnya?

Ridwan Kamil Gubernur Wakanda: Wilayah Kerajaan Sunda, Apa Maksudnya?

SEMPAT viral di medsos, Ridwan Kamil Gubernur Wakanda. Dalam penjelasannya, Kang Emil menyebut gubernur wilayah Kerajaan Sunda. Viralnya Ridwan Kamil Gubernur Wakanda, karena penggunaan helm saat meninjau pembangunan Masjid Agung Jawa Barat yang dinamai Al Jabar atau Masjid terapung Gedebage, baru-baru ini. Saat meninjau pembangunan masjid yang dilakukan sebelum berangkat ibadah haji, Ridwan Kamil memakai helm dengan tulisan Gubernur Wakanda. Tulisan tersebut lantas menarik perhatian warganet di media sosial. Maka ramailah Ridwan Kamil Gubernur Wakanda. Baca Juga: Mengungkap Lagi Wangsit Prabu Siliwangi dan Ramalan Kerajaan Pajajaran yang Tak akan Pernah Ditemukan Namun, Ridwan Kamil ternyata punya penjelasan sendiri mengenai tulisan Gubernur Wakanda di helm proyek berwarna putih tersebut. “Wakanda: Wilayah Kerajaan Sunda,â€ tulis Ridwan Kamil menanggapi salah satu komentar warganet di media sosial. Ridwan Kamil memang tidak secara close up menampilkan helm proyek tersebut dalam unggahannya yang berupa video reels di Instagram. Tapi ada saja yang jeli dan meng-capture unggahan itu. Pada salah satu momen saat Kang Emil terekam dalam video dari jarak dekat, memang terlihat jelas tulisan putih dengan latar belakang kuning: Gubernur Wakanda. Baca Jyga: Eril Ternyata Turunan Wali Songo, Trah Sunan Gunung Djati dan Prabu Siliwangi, Begini Silsilahnya Menurut Naskah Kitab Kakeknya: Alm. KH Muhyiddin….. Lalu, benarkah wilayah Kerajaan Sunda adalah Jawa Barat seperti yang disebutkan oleh Kang Emil dalam unggahannya? Viral Ridwan Kamil Gubernur Wakanda. Seperti diketahui, wilayah Kerajaan Sunda tersebut sebenarnya terbagi dua. Yakni di era Tarusbawa dan Prabu Siliwangi. Ketika Sri Baduga Maharaja menyatukan Kerajaan Sunda dan Pajajaran, nyaris mencakup seluruh Pulau Jawa. Di bawah kepemimpinan Prabu Siliwangi, wilayah kekuasaan Kerajaan Sunda mencakup wilayah Kanekes atau Badui sampai ke Jawa Tengah. Luas wilayah kekuasaan Prabu Siliwangi ini, disebut hampir setengah dari Pulau Jawa. Yang ketika itu, juga ada beberapa kerajaan. Tome Pires dalam Suma Oritental (1513-1515 M) menyebutkan bahwa Kerajaan Pajajaran memiliki luas setengah Pulau Jawa. Dari keterangan Tome Pires, Kerajaan Sunda mencakup Suku Sunda, Betawi, Urang Kanekes atau Badui. Bahkan, wilayah kekuasaan Prabu Siliwangi disebutkan membentang sampai Kabupaten Brebes dan sekitarnya. Namun, dipastikan wilayahnya tidak sampai lebih ke utara lagi. Mengingat berbatasan dengan Kerajaan Kalingga dan di selatan ada Kerajaan Mataram. Dalan Naskah Sunda Kuno disebutkan bahwa penanda wilayah kekuasaan Prabu Siliwangi dilambangkan dengan Mandala. Mandala adalah tempat suci yang jumlahnya 73. Disebutkan pula, Kabuyutan Tatar Sunda mendapatkan akulturasi budaya dengan masuknya agama Buddha di Jaw Barat. Biasanya, Mandala berupa batu utama sebagai benda untuk mengarahkan pikiran lebih fokus. Diantaranya adalah Mandala Puwalingga yang ditemukan di Purbalingga, Mandala Puakarta yang ditemukan di Purwokerto. Kemudian artefak candi kuno di Bumi Ayu Brebes dan lain sebagainya. Namun, situs di wilayah Bumi Ayu disebutkan merupakan peninggalan Kerajaan Galuh pada Abad ke-9. Yang artinya, belum masuk era Prabu Siliwangi berkuasa sebagai Raja Sunda. Kerajaan Sunda atau Pajajaran sendiri tercatat ketika itu mayoritas penduduknya menganut Agama Hindu. Namun, kerajaan ini sangat toleran dan banyak agama baru yang masuk. Bahkan Agama Islam juga Buddha dapat melakukan syiar dengan bebas di berbagai area kerajaan. Bahkan tidak mendapatkan halangan. Kerajaan Sunda berdiri pada tahun 923 M oleh Sri Jabhupati. Yang kemudian terus berkembang hingga di era Sri Baduga Maharaja atau Abad 14 hingga 15, mencapai puncak kejayaan. Salah satu agenda paling bersejarah dalam kepemimpinan Prabu Siliwangi adalah menyatukan wilayah kekuasaan Kerajaan Sunda dan Galuh. Kini, sebagian dari wilayah Kerajaan Sunda tersebut atau yang kini viral dengan Wakanda, dibawah kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Sejarah Kerajaan Sunda  Seperti ditulis di buku terbitan Gramedia, di tanah Sunda  terdapat banyak sekali Kerajaan-Kerajaan yang tumbuh dan berkembang. Salah satu Kerajaan yang tumbuh dan berkembang di tanah Sunda adalah Kerajaan Sunda. Untuk mengetahui asal usul Kerajaan Sunda mari kita simak ulasan berikut ini. Berdasarkan fakta sejarah bahwa Kerajaan Sunda adalah pemecahan dari Kerajaan Tarumanegara. Pada tahun 670 Masehi peristiwa pemecahan itu terjadi. Hal ini diperkuat dengan sebuah sumber yang berasal dari berita Cina yang memberitahukan bahwa di tahun 979 Masehi menjadi tahun terakhir utusan Kerajaan Tarumanegara mengunjungi negeri Cina. Di tahun 679 Masehi, Tarusbawa (raja pertama Kerajaan Sunda) memberikan mandat kepada bawahannya untuk memberitahukan informasi tentang pengangkatan dirinya sebagai raja di Kerajaan Sunda. Tarusbawa sendiri diangkat menjadi seorang raja pada tanggal 9 bagian-terang bulan Jesta tahun 591 Saka. Jika dalam tahun Masehi kurang lebih pada tanggal 18 Mei 669 Masehi. Nama Sunda yang terdapat pada sebuah Kerajaan tercatat dalam dua batu prasasti. Kedua batu itu ditemukan di lokasi yang berbeda, yaitu di daerah Bogor dan di daerah Sukabumi. Batu Prasasti pertama ditemukan di kampung Pasir Muara, lebih tepatnya di pinggiran sebuah persawahan yang tidak jauh dari lokasi prasasti Telapak Gajah. Prasasti Telapak Gajah adalah prasasti yang menjadi peninggalan Purnawarman. Batu prasasti yang ditemukan di kampung Pasir Muara memiliki sebuah tulisan atau kalimat yang berisi empat baris. Bosch menerjemahkan kalimat yang ada pada batu prasasti itu, “ini tanda ucapan Rakryan Juru Pangambat; alam tahun (Saka) kawihaji (8) panca (5) pasagi (4), pemerintahan negara dikembalikan kepada Raja Sunda.â€ Untuk membaca angka tahunnya dibaca dari kanan ke kiri, karena angka tahunnya memiliki corak sangkala. Dengan demikian, pembuatan prasasti tersebut pada tahun 458 Saka atau 536 Masehi. Dalam batu prasasti yang kedua terdapat gambar sepasang telapak kaki gajah dan pada prasasti itu terdapat tulisasn yang berisi “jayavi shãlasya tãrumnendrasya hastinah airãvatãbhasya vibhãtidam padadvayamâ€. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti “kedua jejak telapak kaki adalah jejak kaki gajah yang cemerlang seperti Airawata kepunyaan penguasa Tarumanegara yang jaya dan berkuasa). Sebagai informasi tambahan, Airawata dalam mitologi Hindu adalah nama gajah yang ditunggangi Batara Indra. Ia adalah seorang dewa perang dan penguasa guntur. Kerajaan Sunda adalah pemecahan dari Kerajaan Tarumanegara. Namun, sebagian orang belum mengetahui sejarah singkat pemecahan tersebut. Sebelum terjadi pemecahan, Kerajaan Tarumanegara dipimpin oleh Linggawarman. Ia menikah dengan seorang putri Indraprahasta yang bernama Déwi Ganggasari. Dari pernikahannya, mereka dikaruniai dua orang putri, pertama Déwi Manasih, putri kedua bernama Sobakancana. Putri pertama Linggawarman yang bernama Déwi Ganggasari menikah dengan Tarusbawa dari Sunda. Sementar itu putri kedua Linggawarman yang bernama Sobakancana menikah dengan Dapuntahyang Sri Janayasa (pendiri Kerajaan Sriwijaya). (yud/rdrcirebon/bbs/red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: